Friday, June 23, 2006

Anti Australia dan sepakbola

Sikap anti australia itu sangat dimaklumi utk orang indonesia yang waras dan normal. Belum hilang dari ingatan ketika tentara Australia dengan 'arogan' masuk ke Timtim, seolah2 mereka adalah pahlawan. Dan kita pasti ingat betapa para nelayan tradisional kita yang kesasar (entah sengaja atau tidak) sampai ke perairan Australia ditahan dengan sangat tidak manusiawi di atas kapal mereka tanpa boleh menepi ke darat. Ada yang mati ya kalo gak salah waktu itu? Kasus panas terakhir tu ketika Australia memberikan visa utk sekumpulan orang dari Irian Barat yang mengaku mendapatkan ancaman dari TNI.

Sikap anti Australia semacam ini nampaknya terbawa ke temen2 di Sydney sini.. hampir tidak ada temenku yang mendukung tim sepakbola Australia dalam piala dunia ini.

Hmm.. sepertinya aku perlu berefleksi ni. Di piala dunia 2006 skrg, kog bisa ya aku malah sangat sangat sangat menjagokan tim kebanggan australia, socceroos? :-(

Semoga Gus Hiddink bisa mengulang sukses 4 thn lalu ketika tim asuhannya, Korsel, menang lawan Italia haahaha...
Monday, June 19, 2006

Tempat aku kerja ternyata ... huahaha !!!

Demi mencari sesuap nasi dan segenggam dolar, mulai bulan lalu ku resmi kerja jadi nightfiller di Woolworths supermarket. Nightfiller tu tugasnya mindahkan barang dari kotaknya di gudang ke rak2 di supermarket, dan disusun rapi kalo masih ada waktu :D Kerja nya biasanya malam hari, terutama ketika toko sudah tutup... gitu lah kira2 kenapa disebut nightfiller.

Pertama dapet training di Marrickville Metro, kemudian di Hillsdale. Nah baru dua minggu yang lalu aku mulai bekerja di cabang yang semestinya: Surry Hills. Cabang ini adalah cabang yang baru, belum resmi buka malahan. Baru buka tanggal jumat 23 juni entar, insyaAllah.

Karena kerja nya selalu malam, ku gak terlalu merhatikan bangunan tempat supermarket nya itu. Setahuku, supermarket baru nya Woolworths di Surry Hills itu letaknya di lantai terbawah sebuah gedung apartemen baru di daerah Taylor Square, udah bersebelahan dengan CBD Sydney.

Kamis lalu, aku dapet shift jam 12-6 pagi. Karena buru2 harus pulang waktu itu, aku gak terlalu merhatikan gedung tempat aku kerja.

Jumat nya kerja lagi jam 8 pagi sampai 12 siang. Nah baru jumat ini ku merasa ada yang aneh dengan halaman samping supermarket yang skrg jadi jalan beton tempat keluar masuk kendaraan ke parkiran apartemen. Rasanya bener2 aneh, terutama dengan sinar matahari pagi saat itu. Dan posisi jalan raya di depan Woolworths, yang gak terlalu ramai, tapi gak terlalu sepi juga.

Aneh, soalnya rasanya sama persis kayak suasana di suatu pagi cerah sekitar 19 tahun yang lalu waktu adikku baru aja lahir di rumah sakit St. Margaret's, Darlinghurst, Sydney. Pagi itu aku bermain2 dengan kakakku di taman rumput sebelah bangunan rumah sakit, dan seingatku aku bisa melihat jalan raya dari situ. Kami bermain dengan koleksi mainan transformers (tm) dan mobil2an yang kita punya :) Ingat banget aku, mainan2 itu kuterbangkan diantara tanaman2 hias di situ.

Karena merasa curiga, ku perhatikan lagi gedung tempat aku kerja itu dari halte bus yang gak terlalu jauh dari situ. Kuambil deh foto nya siang itu:


Hmm.. ternyata batu bata gedung itu bukan batu bata baru. Malah termasuk batu bata yang tua si menurutku. Mungkinkah? Duh seandainya aku bisa kirim MMS ke ibuku, kirim foto ini, pikirku...

Sabtu nya, kita ada acara pengenalan resmi antara pegawai dan manager2 toko baru nya Woolworths ini. Nah saat itu temenku bercanda soal pernah ada penampakan hantu atau belum di situ, lha mengingat tempat itu dulunya rumah sakit.

"Ha? Jadi ini dulu rumah sakit?" kutanya dia lagi utk mastikan. (dlm bhs inggris tentunya haha)

Ternyata dugaanku bener. Gedung tempat aku kerja adalah bekas St. Margaret's women's Hospital. Tempat adikku, Arya Adnan Fadilah, lahir 19 tahun yang lalu. Kalo mo liat sejarahnya, bisa diliat di artikel wikipedia ini: http://en.wikipedia.org/wiki/St_Margaret's_Hospital,_Sydney.

Ibu selalu bilang kalau rumah sakitnya itu di Darlinghurst. Walaupun gedungnya ini di Surry Hills, letaknya dah mepet banget dgn Darlinghurst. Entah gimana dulu nya kog rumah sakit itu dimasukkan kawasan Darlinghurst. Taylor Square tu termasuk mana si? Kayaknya Darlinghurst kan ya, bukan Surry Hills?

Aneh ya? Setelah yakin kalo itu adalah bekas rumah sakit adikku, kuambil foto nya sekali lagi:


Subhanallah.. siapa yang bakal mengira kalo aku akan kembali lagi ke gedung tempat adikku lahir, dan ke situ nya kebetulan pula.. bukan utk berkunjung tapi utk kerja haha :p

Anyway, bagi kalian semua yang tinggal di Kensington, skrg ada alternatif tempat belanja baru: Woolworths Surry Hills, 417 Bourke Street, Surry Hills NSW hehe.. Kalo naek bus setelah Post Office Kensington, cuma butuh travel ten blue lho...
Sunday, June 18, 2006

Anak-anak Ausaid baru

Kamis kemarin tanggal 15 Juni 2006 adalah satu tahun persis sejak aku datang ke Sydney lagi. Dan kebetulan buanget, anak2 ausaid yang baru juga datang di hari itu, di sebuah pagi cerah sekali yang dingin nya gak ketulungan menusuk tulang (sori berlebihan).

Ini foto2 mereka di kampus waktu kita ajak ke bank dan makan di oporto.


Di Commonwealth bank di kampus:


Di Oporto Kingsford:


Di sebelah luar Oporto Kingsford:

Wednesday, June 14, 2006

Kabel dalam chip: mengerikankah? (2)

Pagi ini tadi baru aja presentasi di depan Dr. Kwok, Prof. Dzurak, sama supervisorku Dr. Saeid. Yang namanya presentasi, kenapa ya aku selalu sempat 'macet' di suatu slide. Tadi waktu nerangkan soal sulitnya membandingkan kinerja dari berbagai teknik rangkaian, aku bilang gini.

"It is not wasy to compare different low power (terus aku berfikir.. duh harusnya ngomong low voltage swing ya?) circuit... emmm ... low voltage swing interconnect circuits.... because... mmm ... for example we need to make the delay of them to be equal, then we can compare their energy dissipation... Making the delay to be equal is not easy, because ... (oh no why did i have to say this? i don't know how to say the answer of my own question padahal...!)"

Ya gitulah, untung awal2 presentasi lumayan lancar alhamdulillah... sampai tadi dibilangin kalo literature review ku dah lebih dari cukup.

"You must start working on new circuit ideas, now." Gitu kata Prof. Andrew sama Dr. Kwok tadi...

Oya, menyambung cerita tentang kabel dalam chip, jadi inget kuliah Dr. Lehmann minggu lalu. Ingat kan kalo ukuran chip tu paling besar sekarang ini 4 mm persegi. Berarti kayak 2mm x 2mm gitu kan? Kecil lho itu!!!

Lho terus kenapa chip yang kita liat itu minimal beberapa centimeter panjang nya? Ada yang persegi panjang, ada yang bujursangkar. Yang panjang biasanya punya kaki banyak seperti kelabang. Kaki itu namanya pin. Ada yang pin-nya renggang2, ada yang pinnya kecil dan 'rengket-rengket'. Itu adalah packaging-nya. Kemasan. Kemasan ini penting untuk ngelindungi chip nya sendiri, dan penting supaya gampang ditaruh di sebuah rangkaian. (utk yg hobi elektronika pasti ngerti susahnya nyoldir IC yang SMD ya kan?)

Untuk menghubungkan chip di dalam kemasan tadi ke kaki kemasan itu, dibutuhkan sebuah kawat. Nah... kawatnya itu dari emas :D Yup, dari emas.

Mungkin gak semua ya dari emas. Tapi aku bener2 inget Dr. Lehmann nulis itu di papan tulis. Dan aku pernah membaca sebuah artikel tentang Silicon Valley. Ada foto yang menarik di situ, seorang polisi menunjukkan satu kantung penuh dengan IC. Itu barang bukti hasil kejahatan gitu deh kalo gak salah, ada emasnya soalnya di dalam chip itu haha :p

Waduh, ngeri juga ya kawat dalam chip, lha terbuat dari emas haha :D (tapi sekali lagi, gak semua lho kayak gitu, byk yg enggak pake emas untuk nyambung chip ke kaki kemasan)
Sunday, June 11, 2006

Kabel dalam chip: mengerikan kah? (1)

Suka ngikutin perkembangan prosesor gak? Bagi yang sudah mengenal komputer sejak kecil mungkin ingat dulu komputer IBM XT bekerja dgn kecepatan sekitar beberapa MHz. Terus di awal 90-an ada komputer IBM AT 486 yang kalo gak salah ingat bekerja sampai 66 MHz. Abis tu perkembangannya gila-gilaan kan ya? Ada Pentium 150MHz, terus ada Pentium II 350MHz, lalu ada Pentium III mulai dari 450MHz sampai 650MHz? Maaf agak lupa. Sekarang jamannya Pentium IV, yang mencapai 1.4GHz mungkin, tolong dibenerin kalo salah.

Kalo dilihat polanya, kecepatan prosesor akan berlipat ganda di setiap pergantian generasi, iya kan? Kog bisa gini ya? Ceritanya begini.

Prosesor, atau chip, itu tersusun atas jutaan transistor. Bayangkan aja sebuah permainan Lego, transistor adalah 'building block' dari sebuah chip. Nah, transistor paling populer jaman dulu (yg sekitar akhir 80-an tapi) dengan transistor jaman sekarang tu tetep sama: MOS transistor. Yang membedakan adalah ukurannya! Beberapa tahun lalu, dimensi terkecil dari gate transistor MOS adalah 0.35 mikrometer. Abis tu 0.25 mikrometer jadi populer. Di tahun 2003-an kalo gak salah 0.18 mikron jadi yang populer sampai sekarang. Pentium IV terbaru ukuran terkecil nya adalah 0.09 mikron, alias 90 nanometer!

Terus kenapa dengan mengecilkan transistor, kecepatannya bisa jadi tambah cepat? Dengan ukuran lebih kecil, kapasitansi nya akan jauh mengecil. Kapasitansi ini lah yang membatasi kecepatan 'switching' transistor.

Oke, sekarang semua orang senang, transistor bisa dikecilkan, prosesor bisa jadi cepet banget. Tapi, sampai kapan kita bisa menikmati hal ini? Jangan lupa, di dalam chip itu selain ada transistor, ada juga kawat! Atau kabel, atau bus, atau wire, atau interconnect, terserah mau dikasih nama apa. Yang jelas, kita butuh sebuah 'konduktor' untuk menghubungkan satu titik ke titik lain di chip. Dan yang namanya kabel tu biasanya panjang. Walopun transistor bisa dikecilin, pasti kita akan butuh kabel yang relatif panjang di dalam chip.

Loh, kenapa chipnya gak ikut dikecilin aja kalo gitu?

Hmm.. yg terjadi sekarang ukuran chip itu malah dibikin tambah besar! Ga seberapa si dibandingkan jaman dulu, tapi begitulah.. chip dibikin tambah besar (paling besar yg 'state-of-the-art' mungkin sampai 4mm persegi) supaya muat lebih banyak transistor, supaya chipnya bisa lebih banyak kemampuannya. Ini udah nyerempet masalah ekonomi bisnis hihi..

Nah dengan ukuran transistor dikecilkan, kecepatan chip digeber tambah cepet, dan panjang kabel dalam chip gak berkurang (malah tambah kompleks dan kalo dijumlah bisa tambah panjang), maka bisa diduga kalo: kabel dalam chip ini lah yang akan menghambat laju perkembangan teknologi chip. Kabel tu gak bisa sembarangan dikasih data yang cepet gitu, coz kemampuan kabel gede gak ngikuti kemampuan transistor kecil yang cepet tadi.

Di tahun 1997, Semiconductor Industry Association ngeluarkan dokumen berisi prakiraan perkembangan teknologi beberapa tahun mendatang dari saat itu. Gambar 1 adalah copy-paste dari dokumen itu, di mana ditunjukkan bahwa di masa mendatang, kabel akan jadi masalah besar, meskipun bahan utk membuat kabel itu diganti dari Aluminum yang lebih pelan ke tembaga yang lebih cepat.

Gambar 1. Masa depan kabel dalam chip. (SIA Roadmap 1997)

Gambar kedua ini memperlihatkan betapa susahnya punya kabel panjang di dalam chip. Laju kenaikan 'delay' nya (delay adalah lama waktu yang diperlukan oleh sinyal untuk merambat melalui gerbang logika atau kawat tadi) adalah eksponensial terhadap pertambahan panjang kabel.

Gambar 2. Makin panjang kabel, delay akan naik secara eksponensial

Untuk mengatasi masalah ini, dulu orang selalu menggunakan repeater. Repeater bisa bikin delaynya gak parah2 amat. Tapi dengan kompleksitas chip jaman sekarang, jumlah repeater yang diperlukan jadi banyak sekali dan ini gak mungkin lah diteruskan kalau begini caranya. Ada yang punya saran gak?

Dan jangan lupa, ada satu hal lagi yang mengerikan soal ini. Yaitu masalah konsumsi daya. Makin panjang kabel, makin banyak sekali konsumsi daya nya, sampai berlipat-lipat. (lihat gambar 4)

Gambar 3. Makin panjang kabel, tenaga yang dibutuhkan naik juga

Semoga aja ya para peneliti dan insinyur2 yang bekerja di bidang ini bisa menangani masalah ini. Ada juga si riset mengenai optical interconnect, yaitu menggantikan kabel dalam chip dengan semacam serat optis kayak di bidang telekomunikasi. Tapi sampai sekarang, hal ini masih jauh dari tahap produksi. Masih diteliti. (bersambung)

[foto di awal diambil dari http://www.tf.uni-kiel.de/matwis/amat/elmat_en/kap_5/backbone/r5_1_3.html, menggambarkan lapisan2 logam teknologi chipnya IBM]
Tuesday, June 06, 2006

Atmel Butterfly gratis

Bagi yang belum tahu, majalah elektronik Circuit Cellar bekerja sama dengan Atmel menggelar Atmel AVR Design Contest 2006.
(www.circuitcellar.com/avr2006)

Yang menarik, mereka membagi-bagikan chip AVR gratis dan AVR Butterfly (development kit sederhana yg ada layarnya segala). Coba aja daftar minta dikirimi evaluation kit nya itu, hari ini pesanan saya sudah sampai ke rumah, dan semuanya gratis. Ini foto AVR Butterfly yang kuterima:

Monday, June 05, 2006

Foto-foto kiriman adikku

Ini bapak dan ibu ku di SMF "Indonesia" jalan ibu ruswo Yogyakarta (dekat alun-alun utara). Perhatikan posisi tiang penyangga yang bergeser.



Ini adalah sebuah kantor di Bantul. Perhatikan lantai 2 bangunan miring ke bawah.


Ini adalah foto di Bantul. Mungkin orang2 ini tidak punya tempat tinggal lagi.



Ini bapakku bersama Pak Man dan keluarga nya, di depan rumah pak Man yang rusah parah. (di jalan Wates, barat Jogja) Beliau adalah tukang bangunan dan tukang listrik kepercayaan keluarga kami sejak kecil :)
Friday, June 02, 2006

Daftar teman yg rumahnya rusak parah

Alhamdulillah semua selamat.

Teman Gamatechno

1. Tari (imogiri, rumah rusak parah). Sempat dirawat
di rumah sakit. Skrg blm tahu kabar lebih lanjut.
2. Dony (rumah rubuh). Nenek nya meninggal.
3. Hari Wahyu (dapur dan pagar ambrol). Selamat.
4. Mas Dian (rumah di Klaten porak poranda)
Teman / guru SMA
5. Punto (rumah rubuh). Sepertinya selamat, tapi
blm dengar kabar nya langsung.
6. Widya F (rumah rubuh). Selamat walopun terluka
dikit.
7. Agung DY (rumah rusak agak parah).
8. Igun (Bantul, rumah rata). Selamat, mengungsi di rumah adik.
9. Rois (Celeban, rumah remuk). Selamat, mengungsi di makan wijayabrata.
10. Ristanto (tembok rumah runtuh). Kelihatannya tdk di Jogja waktu itu. Tapi bapaknya mengalami patah tulang.
11. bu Karsini (rumah roboh)
12. Bu Endang (kehilangan 4 keluarga dekat)
Teman / dosen TE UGM
13. M Nurdin Sidik (rumah remuk). Keluarga selamat. Nurdin sendiri gak di Jogja keliatannya.
14. M Isnaini (karangkajen?, rumah rusak parah). Keluarga selamat. Isna jg pas ga di Jogja.
15. Pak Budi (Tamansiswa, rumah retak2). Selamat, ga berani tinggal di ruang utama rumah.
16. Siska (lapangan voli depan rumah jadi tempat pengungsian warga kampungnya)

Foto Jogja

Semua foto ini diambil oleh Adnan, adikku. Foto diambil hari minggu kemarin, sehari setelah jogja diguncang gempa besar.

Ini foto sebuah desa di Bantul.

Ini juga foto rumah ambruk di Bantul.

Nah foto yg ini memang gak terlihat istimewa. Tapi bayangkan saja, ini adalah suasana di jalan Malioboro di hari minggu siang hari, mas mas dan mbak mbak sekalian. Keren gak? Enggak :( ? Jadi.. biasanya malioboro gak kayak gini... biasanya penuh dan padat, banyak penjual, pedagang, wisatawan, tukang becak, dll.

(Adnan, kalo kamu baca blog ku ini, mbok foto nya dibaguskan dikit to.. Lain kali kalo foto gitu lebih bagus kalo ada objek orangnya. Terus lain kali kalo malioboro sepi lagi, coba cari spot yang keliatan bangunan retak2 atau atap ambrol gitu lo wah jan :p anyway, dalam situasi seperti ini, foto dijadikan prioritas ke 19. Yg penting kamu sama temen2mu tetep semangat bantu korban gempa Nan... Good job)