Komentar tentang "Far Away Down There"
Kesan pertama yang akan muncul ketika orang membaca postinganku berjudul "Far Away Down There" kemungkinan besar akan sama: "wah ini irfan pasti sedang home sick."
Sebenarnya bukan itu si maksudku. Ya... mungkin ada benarnya, tapi bukan seperti itu. Diriku sedang tidak kangen parah dengan Jogja. Kalau boleh kuceritakan latar belakang penulisan tulisan yg stupid itu, begini lah kisahnya:
Sejak beberapa waktu lalu, wallpaper komputer ku dan wallpaper profile friendster ku aku buat sama, yaitu foto pantai parangtritis, menghadap ke laut selatan, ada dua dokar di situ. Nah, tiba2 saja aku teringat tentang masa kecilku dulu. Dulu sekali. Dan aku agak ingat, tapi lupa siapa yang nyeletuk duluan di antara kami, entah itu ibuku atau kakakku atau aku sendiri. "Eh, kalau ke sana terus... bisa sampai Australia," sambil menunjuk ke arah laut lepas... sambil membayangkan sebuah tempat bernama Australia, yang saat itu betul2 aku kangeni. I missed Australia a lot, believe it or not. Jadi ada betulnya kalau aku dibilang home sick, yang bener home sick nya ke rumah kita dulu di Marrickville terutama.. dan sekolahku di Kensington, lengkap dengan teman2ku yang bisa ngoceh dan main dengan bhs yg sama denganku, waktu itu.
Nah, sejak beberapa waktu lalu ini... setelah 1.5 thn kembali di Sydney lagi... aku agak sering sliwar sliwer di sekitar Marrickville dan sekitarnya. Betul-betul membuka kembali ingatan lama. Beginilah gedung flatku di Marrickville yg pernah kutinggali 18 tahun yang lalu:
Sebenarnya bukan itu si maksudku. Ya... mungkin ada benarnya, tapi bukan seperti itu. Diriku sedang tidak kangen parah dengan Jogja. Kalau boleh kuceritakan latar belakang penulisan tulisan yg stupid itu, begini lah kisahnya:
Sejak beberapa waktu lalu, wallpaper komputer ku dan wallpaper profile friendster ku aku buat sama, yaitu foto pantai parangtritis, menghadap ke laut selatan, ada dua dokar di situ. Nah, tiba2 saja aku teringat tentang masa kecilku dulu. Dulu sekali. Dan aku agak ingat, tapi lupa siapa yang nyeletuk duluan di antara kami, entah itu ibuku atau kakakku atau aku sendiri. "Eh, kalau ke sana terus... bisa sampai Australia," sambil menunjuk ke arah laut lepas... sambil membayangkan sebuah tempat bernama Australia, yang saat itu betul2 aku kangeni. I missed Australia a lot, believe it or not. Jadi ada betulnya kalau aku dibilang home sick, yang bener home sick nya ke rumah kita dulu di Marrickville terutama.. dan sekolahku di Kensington, lengkap dengan teman2ku yang bisa ngoceh dan main dengan bhs yg sama denganku, waktu itu.
Nah, sejak beberapa waktu lalu ini... setelah 1.5 thn kembali di Sydney lagi... aku agak sering sliwar sliwer di sekitar Marrickville dan sekitarnya. Betul-betul membuka kembali ingatan lama. Beginilah gedung flatku di Marrickville yg pernah kutinggali 18 tahun yang lalu: