Mikroprosesor...
"Eh, komputermu pentium berapa?"
Pertanyaan semacam ini seringkali kita lontarkan ke teman kita, dan semua orang tampaknya sudah sangat terbiasa dengan istilah-istilah semacam prosesor intel, pentium, celeron, AMD, dan sebagainya. Semua orang sudah tahu kalau setiap komputer pastilah memiliki prosesor yang menjadi 'otak' yang mengatur dan mengerjakan semua operasi komputer.
Tapi sadarkah kita bahwa sebenarnya prosesor, atau saya sebut saja mikroprosesor, sebetulnya dapat kita jumpai tidak hanya di komputer rumah, tapi bisa juga di jam tangan, telepon genggam, remote control TV, TV itu sendiri, pesawat telepon, mesin cuci, bahkan mobil. Saya tidak berbicara mengenai jam tangan sekaligus HP yang bisa konek internet seperti di iklan-iklan majalah itu, atau tentang internet-TV yang sepertinya masih berupa cerita dongeng saja bagi banyak orang. Yang saya maksudkan adalah TV, mesin cuci, dan jam tangan (digital) biasa yang semua orang miliki. (setidaknya produk tahun 90'an ke atas)
Tertanam di tiap-tiap perangkat itu sebuah chip bernama mikrokontroler. Chip itu mengandung mikroprosesor sederhana di dalamnya, namun sudah cukup untuk membuat perangkat-perangkat itu memiliki sifat interaktif, dan tentu bisa mengingat berbagai hal.
Pertanyaan semacam ini seringkali kita lontarkan ke teman kita, dan semua orang tampaknya sudah sangat terbiasa dengan istilah-istilah semacam prosesor intel, pentium, celeron, AMD, dan sebagainya. Semua orang sudah tahu kalau setiap komputer pastilah memiliki prosesor yang menjadi 'otak' yang mengatur dan mengerjakan semua operasi komputer.
Tapi sadarkah kita bahwa sebenarnya prosesor, atau saya sebut saja mikroprosesor, sebetulnya dapat kita jumpai tidak hanya di komputer rumah, tapi bisa juga di jam tangan, telepon genggam, remote control TV, TV itu sendiri, pesawat telepon, mesin cuci, bahkan mobil. Saya tidak berbicara mengenai jam tangan sekaligus HP yang bisa konek internet seperti di iklan-iklan majalah itu, atau tentang internet-TV yang sepertinya masih berupa cerita dongeng saja bagi banyak orang. Yang saya maksudkan adalah TV, mesin cuci, dan jam tangan (digital) biasa yang semua orang miliki. (setidaknya produk tahun 90'an ke atas)
Tertanam di tiap-tiap perangkat itu sebuah chip bernama mikrokontroler. Chip itu mengandung mikroprosesor sederhana di dalamnya, namun sudah cukup untuk membuat perangkat-perangkat itu memiliki sifat interaktif, dan tentu bisa mengingat berbagai hal.
Sebuah mikrokontroler Atmel AVR AT90S2313 ini bisa dibeli seharga Rp40.000 di toko Audio Jogja.
Sekarang akan kuceritakan hal-hal praktis saja. Kita bisa bereksperimen sendiri untuk mengembangkan peralatan berbasis mikrokontroler ini. Prinsip kerja kita nanti begini:
Sekarang akan kuceritakan hal-hal praktis saja. Kita bisa bereksperimen sendiri untuk mengembangkan peralatan berbasis mikrokontroler ini. Prinsip kerja kita nanti begini:
1. Kita beli sebuah chip mikrokontroler di toko, misalnya Atmel AT89S51 yang murah itu (seharga Rp20.000 di Jogja). Mikrokontroler yang kita beli itu masih kosong! Seperti kalo kita beli komputer dan harddisk baru, biasanya masih kosong dan belum diisi program.
2. Kita buat program (atau bisa disebut juga: firmware) di komputer. Bebas, kita bisa memprogram dengan bahasa assembly atau C, tergantung compiler yang kita punya apa. Program yang kita buat ini akan dikerjakan oleh mikro kita nanti.
3. Kita isikan program tadi ke mikrokontroler, dari PC ke chip. Mengerti?
4. Mikrokontroler tadi siap digunakan. (tinggal diberi tegangan DC dan kristal osilator, maka sudah siap!)
Kita beruntung hidup di tahun 2005. Alhamdulillah... Karena sekarang untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler sangat mudah. Jauh lebih mudah dibandingkan dulu. Untuk mengisi program dari PC ke chip, yang dibutuhkan sekarang cuma kabel paralel saja, tanpa butuh alat yang rumit dan mahal. Apalagi ndada pakai menghapus program lama dengan UV segala :p (ingat UV EEPROM?)
Banyak sekali teman-teman saya yang Tugas Akhir-nya berkutat dalam pembuatan alat berbasis mikrokontroler. Sebut saja Nurdin yang membuat penggerak lengan robot untuk menghindari halangan. Atau Chomel dan Stevanus Budi yang membuat robot pengikut garis dan bisa menghindar dari halangan. Si Irwan membuat alat pengukur tanggapan frekuensi filter yang ditampilkan di PC (keren!). Sedangkan Irwanto dan Febi membuat alat pengatur suhu.
Mas Enjen membuat kWh meter digital, Hari membuat pengendali kecepatan motor dengan tampilan digital, Hadi teknik Fisika membuat pengukur tinggi objek otomatis, Asfan dan Adhitya membuat PLC, Harda membuat apa ya lupa (pakai ADC), dan saya sendiri membuat pengendali LED display untuk tulisan berjalan, serta alat penampil teks di televisi... :D
And you know what? I still working on microcontrollers. It's my job ;)
4 Comments:
Mas,saya anang mahasiswa TE stttelkom,saya ada tugas membuat tulisan berjalan menggunakan ATmega16L.Pake bahasa C. tp saya belum pernah menyentuh kerjaan ini sama sekali. Dulu pernah buat hal yg sama, tapi pake bhasa asembly+mikroprosesor. Bisa g mas kirimkan ccontoh program yg pake bahasa C. Mohon bantuan nya mas, krn deadlinenya hanya 3 minggu. Terimaksih y.
alamat email saya anangpras@yahoo.com
Saya mhasiswa Unikom(bandung),,saya diberi tugas untuk membuat makalah ttg perkembangan salah satu bagian dari komputer.Dan saya memilih untuk membuat makalah ttg perkembangan mikroprosesor.
Saya sudah coba cari di google,akan tetapi kebanyakan menjelaskan ttg pengertiannya,sedangkan ttg perkembangannya minim sekali mas..
Jadi saya mau minta penjelasan ttg perkembangan secara terperinci mas.Atau tolong kasih tau alamat web yang bisa membantu menjelaskan perkembangan mikroprosesor ya mas!!
thanks before..
alamat email:
chay_dzippo@yahoo.com
Mas, Saya Coco mhasiswa Tknk Informatika UAJY. Saya mendapat tugas untuk membuat salah satu device yang di dalamnya tertanam sebuah chip mikroprosesor. Ide saya untuk sementara ini ialah membuat pemancar televisi yang dapat menangkap siaran tv berbayar. Apkah ide saya itu bisa direalisasikan mas? Bisa gak mas memberi contoh kode programnya. Atau mungkin mas punya usul lain.Trima kasih sebelumnya.
@mas Coco,
Maaf ide mas Coco tampaknya terlalu sulit untuk direalisasikan. Apallagi menyangkut penangkapan siaran tv berbayar, mikroprosesor saja tidak cukup.
Post a Comment
<< Home