Wednesday, February 23, 2005

Sleep here, there, and anywhere...Zzz...

Kemarin aku sudah cerita bahwa minum kopi termasuk dalam rutinitasku tiap hari. Nah sekarang akan kuceritakan apa akibatnya kalau aku tidak minum kopi.

Pagi ini aku bangun subuh, terus mandi, siap-siap, sarapan, dan langsung berangkat ke GT. Jam dinding menunjukkan pukul 6.10 ketika aku keluar dari rumah (jam di rumahku kecepatan 20 menit :p). Singkat cerita, aku hanya sempat minum satu dua teguk kopi instan Indocafe Coffeemix yang disediakan gratis di lab eldas tempatku kerja. Sorenya, sekitar jam 16.30 tiba-tiba listrik di GT mati, kami pun terpaksa berhenti bekerja. Mungkin karena ruangan jadi agak gelap dan hawa-nya masih dingin, aku pun duduk di pojok mencoba menghilangkan rasa capek-ku. Ketika aku sadar, ternyata kepala ku jadi pusing, agak lemas, dan jam menunjukkan pukul 17.30! Ternyata aku baru aja ketiduran :)

Tadi malam, ibuku pulang dari Surabaya dan aku harus menjemput ibuku di stasiun. Sambil menunggu, kucoba menutup kelopak mata sebentar saja pikirku. Jam besar di stasiun menunjukkan pukul 21.30. Dan tiba-tiba saja aku dikagetkan oleh suara seorang ibu2, yang ternyata adalah pedagang di stasiun yang berjualan disampingku. Beberapa saat kemudian, tibalah kereta Sancaka yang ditumpangi ibuku, dan jam menunjukkan pukul 21.45. Aku heran bagaimana 15 menit bisa berlalu begitu saja tanpa terasa...

Sabtu kemarin, sekitar jam 14.30 aku tiba di lab Eldas karena Asfan minta sedikit bantuanku. Dia bingung soal program Delphinya yang selalu gagal menerima karakter serial dari mikrokontroler nya secara utuh. Aku pun ternyata ga bisa banyak membantu, sampai akhirnya aku merebahkan badanku di atas salah satu meja panjang depan ruangannya Pak Yani. "Asfan, aku dibangunkan 5 menit lagi ya?", mintaku pada Asfan. Bangun-bangun, ternyata sudah jam 15.30 lebih.

Aku pun pernah tidur siang di hari kerja, sampai kebablasan. Tercatat sudah dua kali aku tidur di Masjid AlHasanah sebelah KFC mirota, mulai ba'da dhuhur sampai jam 13.30 karena rasa ngantuk yang tak tertahankan. Dan tambahan satu kali lagi karena rasa pusing dan agak demam.

Tidur di lab SFT pun kadang tidak kenal waktu; aku pernah tidur di atas meja salah satu praktikan di suatu sabtu siang. Pernah juga tidur di kursi-kursi yang kususun jadi kasur empuk pada suatu jumat siang sebelum jumatan. Untuk kasus di SFT ini, menurutku masih dalam batas wajar, lha si Sidik, Nanang, Muslim, Eko W, kayaknya pernah begitu semua :D (moso belum?)

Duh, aku kok jadi malu sendiri ya ngingat-ngingat kekonyolan ku ini. :(

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Sampe nggowo bantal segala..
eh,kuwi bantal opo pelampung je??
ade-ade aje

7:55 pm  
Blogger Irfan said...

Bantal kuwi pak, tapi nek meh mbok nggo renang yo rapopo :p

9:36 pm  

Post a Comment

<< Home