Thursday, April 23, 2009

Salah pilih caleg...

"Kemarin nyontreng apa, mas?"

Begitulah pertanyaan yang kudapat berkali2 dari beberapa teman, setelah pemilu kemarin...

Dan kalau boleh jujur, sebenarnya dalam hati ini saya golput, tapi meskipun keyakinan hati ini golput, tindakan ku berbicara lain... Sebagai warga jogja yang baik (halah :D), TPS di perumahan pun kudatangi bareng Ibu dan adikku tanggal 9 April kemarin (which supposed to be a very-long-week-end but wasn't)...

Dan seperti biasa, pagi sebelum berangkat kita rembug-an dulu... sebaiknya pilih apa (sekarang pertanyaan nya ganti, jadi pilih siapa)...

Walhasil,

Bapak ngasih list nama:

1. DPR RI: ??????
2. Propinsi: Dr. ......
3. Kota: (inisial T)
4. DPD : ????, ST

Nah, mengingat selama tahun 2009 ini saya lebih sering 'error' (intensitasnya rada meningkat sejak Maret), yang seharusnya caleg utk DPRD kota saya milihnya adalah caleg berinisial T, malah itu kupakai untuk memilih caleg DPR RI (kebetulan nama depannya sama, inisial T juga)... i mean, i mixed the two names...I was utterly confused at that time... :-[

Dan belakangan, setelah bapak dan ibu tahu kalau aku 'salah contreng' caleg lain, saya dikasih tahu begini,

"Oh, itu kan yang kena kasus KORUPSI dulu itu bukan?"

("sh*t", pikirku... what a waste of vote, salah pilih deh...)

Kemudian, utk caleg Kota, saya pilih kandidat yang direkomendasikan temen sendiri, dan kebetulan adik kelas SMA (yang kemudian setelah temenku separtai dgn ybs tahu, malah saya dimarahi kok asal pilih cuma krn rekomendasi satu temen).

In short, aku merasa kemarin salah pilih dua caleg, yaitu yang utk DPR RI dan KOTA.

Yang caleg utk kota ga masalah, krn kayaknya ga lolos (eh, apa lolos ya ga ngerti ding). Tapi untuk DPR RI, menurut KR sepertinya beliau bakal bertugas (lagi)...

Tapi ya wis lah, I don't really care anyway... I'm actually golput, karena merasa ga ada pilihan sreg... (patokanku sederhana sih, yang kulihat adalah apakah partai itu sudah punya calon Menteri Keuangan, dan siapa kah dia, dan apa visi+programnya... jadi menteri keuangan bagiku lebih penting dibandingkan wapres...)